Serangan digital tak hanya menyerang platform media sosial, seperti Instagram, Facebook, Twitter, atau website, tapi juga komunikasi digital seperti e-Mail, WhatsApp, SMS, bahkan kini merambah Zoom meeting. Bentuk serangannya pun bermacam-macam, sebagian sering terdengar, sebagian lagi baru. Minim wawasan dan sering meremehkan merupakan satu dari faktor akun kebobolan. Biar ‘serangan fajar’ tidak menghampiri kamu, yuk, kenali jenis serangan, hak dan pelanggaran hak digital, dan strategi pertahanan keamanan digital.
Anton Muhajir, pelatih keamanan digital SAFEnet, mengatakan ada 3 pilar yang berhubungan, yaitu manusia, teknologi, dan kebijakan. Hal paling penting dari ketiga itu adalah aspek manusia. Maksudnya sebagai manusia bagaimana mengoptimalkan teknologi sebagai keamanan kita.
Hak-hak Digital dan Pelanggaran Hak Digital
Pada hari pertama pelatihan Dasar-dasar Keamanan dan Kebersihan Digital, Senin, 20 Juni 2022, SAFEnet melalui Anton, memfokuskan peserta mengenal dasar-dasar keamanan. Tak ketinggalan soal hak-hak dan pelanggaran digital, serta jenis serangan.
Anton menyampaikan sebagai Warga Negara Indonesia, masyarakat harus mengenal dan mendapatkan hak-hak digital yang semakin ke sini makin relevan. Yang terdiri dari: hak mendapatkan keamanan digital, kebebasan berekspresi, dan akses internet.
Jika pemerintah belum bisa memberikan akses, infrastruktur, ataupun konten kepada masyarakat, maka dikatakan pemerintah melakukan pelanggaran hak digital. Kalau pelanggaran dibiarkan, itu akan menjadi tren. Pembatasan akses dan ekspresi itu juga pelanggaran. Konten mesra kamu dengan pasangan, apabila kamu publikasikan tanpa seijin dari si dia, itu juga termasuk pelanggaran.
Indonesia sudah mempunyai polisi virtual atau polisi cyber yang benar-benar melakukan patroli yang tidak jarang membuat orang takut berekspresi.
Apa saja jenis serangan digital itu?
Ada dua macam serangan, yaitu serangan halus (soft atau psychology attack) dan serangan kasar (heart attack). Apa bedanya?
Serangan kasar itu menggunakan teknologi yang canggih dan cenderung acak. Contohnya, menginterupsi di tengah percakapan atau komunikasi sehingga mengalami down. Pun, hal yang lazim, serangan ini bertujuan politik dan ekonomi. Misalkan, saat menginstal aplikasi, tiba-tiba semua file tidak bisa diakses. Kemudian pelaku minta bayaran dengan menawarkan file bisa diakses kembali oleh si korban. Banyak hal yang makin tidak disadari, akan semakin berbahaya—tanpa sadar, si pelaku sudah lama memata-matai aktivitas internet.
Contoh kasus lain, phishing, yakni memancing orang membuka tautan (malware), file, aplikasi, dan lain yang semacam. Penyadapan komunikasi juga termasuk serangan kasar. Penyadapan sering dilakukan dengan memberikan wifi palsu, selesai memasukan kata sandi, pelaku sudah menguasai platform korban. Yang juga sering terjadi yaitu peretasan, penguasaan atau bahkan pengambilalihan aset digital.
Kamu perlu juga tahu nih, serangan kasar di bawah ini:
- DDoS Attack : membanjiri peladen target dengan bot sehingga tidak bisa diakses. Tiba-tiba website dibanjiri bot.
- Robocal : panggilan dari nomor yang tidak dikenal yang dilakukan berulang-ulang. Terjadi pada saat seorang menjadi narasumber daring, saat memandu diskusi.
- SMS Masking : pengiriman pesan atas nama target serangan. Berpura-pura sms dengan menggunakan nama atau lembaga.
Serangan halus sendiri biasanya menargetkan orang dan lebih ke psikologis. Yang juga tren tujuannya itu adalah menyerang kredibilitas, memfitnah, dan merusak konsentrasi.
Contoh serangan halus:
- Doxing : merusak kredibilitas seseorang dengan mengungkapkan data-data pribadi seseorang.
- Trolling : penyerbuan membabi buta pada unggahan target serangan demoralisasi atau mengacaukan situasi.
- Impersonasi : pembuatan akun tiruan target serangan yang mengunggah hal-hal yang bertentangan dengan kampanye atau sikap si korban
- Kriminalisasi : pemidanaan terhadap target serangan untuk menekan atau meneror.
Strategi Aman Digital
Lantas, bagaimana mencegah serangan-serangan seperti di atas? Katanya harus bersih-bersih, itu maksud dan caranya? Nantikan video rekaman pelatihan di lingkarmadani.org