Seorang Ali Zaenal pernah kesulitan menjaga networking-nya. Begitu juga dengan orang lain, barangkali juga kamu. Tapi, pernah nggak, sih kamu bertanya kepada diri sendiri, mengapa? Wah, sayang banget buat kamu yang nggak ikutan webinar “Upgrading Networking Skills”, Senin, 23 Mei 2022.
Pembicara webinar, Ali, dulu pernah mempelajari teori, menonton video, dan mengikuti pelatihan networking. Dan, Ia berhasil membangun jejaring, tapi itu tidak lama. Kemudian, ada seorang teman yang ia temui di suatu acara, “Orang selalu mencari manfaat dari berjejaring, dan ini pasti tidak lama. Semestinya, kita menanamkan dalam pikiran, tujuan berjejaring itu untuk memberikan kontribusi kepada orang lain.” Kata-kata orang tersebut mengutik pikiran Ali, “Luar biasa. Berarti saya perlu mengubah mindset selama ini.”
Ternyata, soal topik ini, Ali tidak sekadar belajar tapi juga mengalami kesulitan-kesulitan. Berdasarkan pengalaman itulah, Ali mengatakan bahwa pertama yang harus dibenahi adalah mengubah pola pikir, dari jangka pendek ke networking yang berjangka panjang. Yaitu niat berjejaring dengan memberikan kontribusi kepada orang lain. Sebab, ketika memberikan kontribusi, kebaikan akan terus mendatangi kamu, salah satunya ialah networking yang berjangka panjang. Setiap orang yang membangun jejaring perlu berpikir, bagaimana diri ini dapat bermanfaat bagi orang lain, karena inilah esensi dari networking.
Hal kedua adalah connection yang dirasakan orang lain terhadap kamu. Kamu pasti pernah mengalami saat komunikasi, merasa tidak nyambung terhadap orang tersebut, atau sebaliknya. Itu berarti kamu tidak merasakan adanya connection. Lantas, bagaimana menghadirkan connection itu?
Banyak orang dalam benaknya berpikir bahwa berjejaring itu bisa dilakukan, tapi di hatinya, ia tidak yakin. Dan, networking itu bukan soal komunikasi. Orang akan merasa nyaman, bila kamu nyaman dengan diri sendiri dan terbuka. Berarti, kamu mesti yakin dengan diri dan apa yang kamu lakukan—mengenal diri sendiri dahulu. Sebab, pikiran dapat menularkan energi kepada orang lain, baik itu positif ataupun negatif—mereka dapat merasakannya, loh. Jadi, betapa penting pengenalan diri bila kamu ingin memiliki networking berjangka panjang.
Jika dua diantara jaringan kamu sedang berselisih dan kamu merasa dipertanyakan di mana posisimu, lebih cenderung ke si A atau si B. Sebaiknya, kamu bersikap netral dan mengatakannya sehingga mereka tidak bersangka buruk.
Yang ketiga, bertanyalah kepada jejaring agar kamu mengetahui manfaat apa yang bisa kamu berikan kepadanya—saran, pengetahuan, atau networking itu sendiri. Yang perlu dihindari pada langkah ini ialah talk too much about yourself. Sebab kamu sedang mencari tahu kebutuhannya, sebaiknya percakapan lebih fokus ke orang tersebut.
Saat bertanya pun, gunakan “pertanyaan terbuka”, hindari jawaban hanya satu atau dua kata. Kosakata “bagaimana” lebih baik dibandingkan “kenapa” karena orang akan merasa terpojok. Begitulah selintas mengenai hal-hal yang mendasar mengenai berjejaring. Sampai jumpa pada pelatihan berikutnya, masih dengan pembicara yang sama. Tunggu info dari kami, ya.