Di bulan yang identik dengan cinta ini, Lingkar Madani bersama Angasamerah telah melaksanankan Pelatihan bertajuk ” Work Life Balance”.
Work life Balance merupakan kegiatan luring pertama Lingkar Madani bersama 15 OMS Mitra terpilih di Yogyakarta. Kegiatan yang berlangsung dari13 sampai dengan 18 Februari itu, diikuti oleh para peserta yang merupakan pengelola sumber daya manusia (HRD) dan Staf dari masing-masing OMS. Komposisi pesertanya adalah 13 orang dari perwakilan HRD dan 27 orang dari perwakilan Staf.
Dalam Work Life Balance para peserta dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan memahami diri dan orang lain. Tiap peserta juga dibekali untuk mampu membangun sistem yang mendukung psikososial dan kesehatan mental di tempat kerja serta mampu berkolaborasi secara optimal dalam menjalankan roda organisasi.
Tujuan pelatihan Work Life Balance itu sendiri adalah menciptakan keseimbangan, belajar membuat batasan dan menikmati gaya hidup yang memuaskan. Selain itu, para peserta diharapkan mencapai keseimbangan kehidupan kerja dan pribadi yang berkorelasi positif dalam membantu mengelola stres dan menjalani hidup penuh cinta.
A. TRAINING PENGELOLA SDM/HRD MEMBANGUN WELLBEING DI TEMPAT KERJA dalam MENCIPTAKAN WORK LIFE BALANCE
Pelatihan ini disusun dan difokuskan bagi 15 manajer/pengelola sumber daya manusia (HRD). Mereka diajak untuk memahami peran diri dan professional, mengenal peran pengelola SDM/HRD, efektifitas serta batasan pengelola SDM dalam sebuah organisasi dan hal lain yang relevan;
Harapannya, para pimpinan HRD dapat Memahami mekanisme dukungan pengelola SDM dan manajemen dalam menciptakan Work Life Balance, membangun sistem dukungan untuk karyawan sehingga lebih produktif dan Menyadari keuntungan dari keseimbangan kehidupan kerja.
B. PSYCHOLOGY FIRST AID
Pelatihan ini difokuskan bagi mereka yang bekerja dalam kapasitasnya sebagai staf. Dalam pelatihan ini, Staf telah mempelajari keterampilan hidup yang seimbang, baik secara mental maupun fisik, di tempat mereka bekerja.
Tujuan dari sesi bagi staff adalah mereka mampu menciptakan kebiasaan yang membangun diri, menjadi pribadi yang produktif, kompromis, Belajar mengatakan TIDAK, Seni Delegasi dan Fleksibel dengan padatnya jadwal kerja. Peserta juga diharapkan mampu membantu dan mendorong orang lain untuk dapat mengakses bantuan professional dalam proses mitigasi stress,
Harapannya, setiap staf mampu meningkatkan sikap dalam bekerja efektif dan mengelola stres yang berpotensi muncul dalam pekerjaan sehari-hari.