Pelatihan

Moving Forward: Penguatan dan Advokasi Kesetaraan dan Inklusi Sosial

Senin, 9 September 2024 sesi terakhir pelatihan “Breaking Barriers: Implementasi GEDSI yang Berdampak bagi OMS” bersama Khotimun Sutanti, Executive Coordinator, Asosiasi LBH APIK Indonesia, sebagai narasumber pada pelatihan hari ini. Sahabat, apa yang kalian ketahui mengenai dan mengapa ada affirmative action?

Affirmative action adalah kebijakan yang bertujuan untuk mengatasi ketidaksetaraan historis dan sistemik yang dialami oleh kelompok-kelompok tertentu, terutama yang mengalami diskriminasi berdasarkan ras, etnis, gender, atau latar belakang sosial-ekonomi. Ada beberapa alasan utama mengapa affirmative action diterapkan:

1.Mengatasi diskriminasi historis

2.Memajukan kesetaraan peluang

3.Keberagaman

4.Mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi

5.Mendorong keadilan sosial

Namun, affirmative action juga memiliki tantangan dan kritik, terutama mengenai masalah apakah kebijakan ini bisa dianggap sebagai “diskriminasi terbalik” atau apakah pendekatannya efektif dalam jangka panjang.

Sahabat, mengapa perlu inklusi sosial?
Terdapat kelompok masyarakat yang dieksklusi atau lebih rentan dieksklusi. Eksklusi adalah suatu kondisi/pengkondisian di mana individu atau kelompok terhambat bahkan terkucil aksesnya terhadap hak-haknya sehingga tidak berpartisipasi, memperoleh akses, kontrol, dan manfaat yang setara dari pembangunan, bahkan sejak dalam kehidupan keluarga dan komunitasnya.

Inklusi sosial memiliki 3 prinsip utama, yaitu :
1.Penerimaan adanya keragaman

2.Kesetaraan dalam kesempatan (Partisipasi dan akses)

3.Keadilan sosial: sistem yang tidak hanya adil terhadap akses tetapi juga adil dalam hasil, dengan memperhatikan kebutuhan khusus dari kelompok yang kurang terwakili.

Bagaimana cara mengidentifikasi kebutuhan spesifik dan tantangan yang dihadapi oleh kelompok sasaran program.dalam GEDSI?
Berikut beberapa metode yang dapat digunakan yaitu:
1.Survei

2.Wawancara

3.Diskusi kelompok terfokus (FGD)

Selanjutnya, narasumber memberikan tugas berdiskusi, di mana narasumber memberikan 2 contoh cerita yang mana nantinya 2 kelompok, berdiskusi sesuai dengan perspektif GEDSI, kemudian dipresentasikan.

Yuk, tonton keseruan diskusi mereka dalam video di bawah ini!

Bagikan

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Penyedia Layanan

Pakar/ Narasumber

Jumlah Peserta

5 Orang

Dokumen terkait

Berkas-berkas kegiatan ini hanya tersedia untuk para Organisasi Masyarakat Sipil yang terdaftar sebagai mitra program Organizational Effectiveness dari the David and Lucile Packard Foundation.

Jika Anda adalah salah satu dari mitra tersebut namun mengalami kesulitan dalam mengakses berkas, silakan layangkan email ke coaching.dlpf@penabulu.id dan berikan penjelasan Anda. Terima kasih!