“What you have to do and the way you have to do itvis incredibly simple. Whether you are willing to do it that’s another matter” (Peter F. Drucker, Konsultan Manajemen dan Penulis dari Austria)
Kutipan di atas membuka sesi kelima pelatihan cohort Strategi Pengelolaan Sumberdaya Manusia bagi OMS, dengan topik “Menyusun Prosedur Opersi Standar (SOP) Efektif untuk Kesuksesan Operasional”, pada Rabu, 17 Juli 2024 masih bersama Dr. Arianti Soejono, Senior Consultant Insan Performa. Sebelum dimulai, Dr Arianti memberikan pulse check guna mengetahui apakah organisasi tersebut sudah memiliki SOP khususnya dibidang SDM atau belum. Sahabat, apakah kalian telah memiliki SOP dalam bidang SDM?
Mengapa dibutuhkan Standar Operational Procedure (SOP)? SOP tidak hanya berfungsi sebagai panduan, tetapi juga sebagai alat manajemen yang penting untuk memastikan operasional organisasi berjalan dengan lancar dan efisien. Dengan adanya SOP dalam organisasi guna menjaga konsistensi dan tingkat kinerja karyawan atau tim secara optimal. Adapun Teknik-teknik untuk menyusun SOP, berikut beberapa teknik:
Tujuan (Menjelaskan tujuan dibuatnya SOP)
Ruang Lingkup (Batasan penerapan SOP)
Referensi
Bagan Alur
Pengesahan
Pada sesi diskusi Ka Monica Kusneti dari Yasiwa bertanya “Apa perbedaan peraturan organisasi dengan SOP” Dr. Arianti menunjukan perbedaan SOP dengan GCG dan ISO 9001. Mau tau kelanjutannya? Segera simak video dibawah ini!