Webinar

Menyelaraskan Karir dengan Tujuan Hidup

Dari usia belasan sampai 73 tahun, banyak orang yang salah paham dengan tujuan hidupnya.” — Ali Zaenal Abidin

 

Topik webinar kali ini serius, karena soal hidup, tapi dibawakan secara santai dan banyak contoh kasus. Ali Zaenal Abidin, narasumber, mengatakan bahwa orang yang sudah menemukan karir dan tujuan hidupnya, mempunyai pola yang sama. Apa itu?

Ia bilang semua orang tersebut mengalami fase yang sama: masa kegalauan. Yang membedakan antara satu dengan lainnya ialah cara merespon. Respon yang sudah pada tahap menjalani, berarti orang tersebut tidak lagi mengalihkan kegiatan saat mencari—justru akan buang-buang waktu, meski aktivitasnya positif. Tapi, dia akan diam mencari sampai menemukan, lalu menjalankan, konsisten dengan tujuan hidupnya. 

Lalu, bagaimana menyelaraskan karir dan tujuan hidup?

Pertama yang harus dilakukan adalah memahami tujuan hidup. Jika belum, akan banyak kesalahan yang dilakukan. 

Banyak  orang ketika ditanya apa tujuan hidupnya, rata-rata menjawab ingin hidup bahagia; menjadi suami yang baik; ingin kaya raya; dan sebagainya yang tidak spesifik. Yup, tujuan hidup harus spesifik. Misal, saya ingin membantu dan melancarkan hidup orang lain. Bukan saya ingin punya uang milyaran atau rumah bagus. Sebab, itu adalah target (goals) yang dijalankan dengan mencapainya. Sedangkan, tujuan hidup bukan pencapaian, tapi menjalankannya.

 

Bagaimana menemukan tujuan hidup?

Ali menyarankan lebih  berkonsentrasi dengan hati nurani dibandingkan logika. Mengapa tidak bisa banyak logika saat proses menemukan? Ia menerangkan bahwa tujuan hidup itu murni milik kita. Logika yang kita punya saat ini, terbentuk dari pengaruh orang lain, jadi tidak 100% milik kita. 

Ketika mencari tujuan hidup, kita pun harus memahami kesalahpahamannya. Kemudian, tanyakan manfaat apa yang diri kita bisa berikan kepada orang lain. Ali (lagi) mengambil contoh manfaat handphone: untuk belajar, belanja, dengar musik, dan banyak lagi. Pertanyaan berikutnya, apa tujuan utama hape diciptakan? Jawabannya, untuk memudahkan komunikasi, terlepas fitur apa yang digunakan. Meskipun ada fitur lain yang juga bermanfaat, namun komunikasi lebih besar memberikan kegunaan. Fitur lainnya hanya situasional. Pada dasarnya adalah hal yang memberikan dampak besar kepada kita atau orang lain. 

Jika di atas, tujuan hidup harus spesifik, pasti ada alasannya. “Spesifik itu membuat perintah atau kerja otak lebih terarah atau fokus,” ucap Ali pada webinar Menyelaraskan Karir dan Tujuan Hidup, 11 April 2022. Pada akhir acara diumumkan pemenang hadiah buku untuk pertanyaan terbaik dan voucher membership untuk semua peserta yang hadir.  Webinar minggu depan masih seru nih topiknya, yakni “Mastering Your Emotion”, pantau terus kabar kami ya.

Bagikan

Facebook
Twitter
WhatsApp
Email

Penyedia Layanan

Pakar/ Narasumber

Jumlah Peserta

44 Orang

Dokumen terkait

Berkas-berkas kegiatan ini hanya tersedia untuk para Organisasi Masyarakat Sipil yang terdaftar sebagai mitra program Organizational Effectiveness dari the David and Lucile Packard Foundation.

Jika Anda adalah salah satu dari mitra tersebut namun mengalami kesulitan dalam mengakses berkas, silakan layangkan email ke coaching.dlpf@penabulu.id dan berikan penjelasan Anda. Terima kasih!