Yayasan Penabulu menyelenggarakan pelatihan “Meditasi untuk Kesehatan”. Penyelenggaraan pelatihan ini bekerjasama dengan Bali Usada, didukung oleh The David and Lucile Packard Foundation (Packard) dalam program Organizational Effectiveness. Pelatihan ini termasuk dalam tema Selfcare yang bertujuan untuk penguatan anggota organisasi mitra Packard di Indonesia menghadapi situasi pandemi yang memberikan banyak batas, tidak pasti dan penuh tekanan; agar kesehatan fisik dan pikiran para anggota organisasi tetap terjaga sehingga tetap memberikan performa optimal.
Keseluruhan rangkaian pelatihan “Meditasi untuk Kesehatan” akan diselenggarakan sebanyak delapan pertemuan, rutin setiap hari Sabtu, selama dua jam, dari jam 10 sampai jam 12 pagi. Pelatihan akan berisi ceramah dari Pak Merta Ada—guru utama dan pendiri Bali Usada. Kemudian dilanjutkan dengan latihan meditasi bersama instruktur senior dari Bali Usada. Instruktur pada pelatihan ini adalah Martinus Christianto dan Maria Josephine. Sesi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Peserta juga dapat mengakses materi secara tertulis dan audio dan konsultasi melalui grup whatsapp bersama para instruktur.
Pada pertemuan kedua, latihan meditasi diisi dengan ceramah “Energi Pembentuk Badan dan Latihan Kesadaran”. Terdapat 21 peserta yang hadir. Peserta aktif menyalakan video dalam berlatih meditasi, sehingga meski latihan meditasi berjalan secara daring, namun kebersamaan tetap tercipta.
Latihan kedua ini bertujuan untuk mengenali diri lebih lanjut, elemen dan komponen apa saja yang membentuk diri, tidak hanya fisik tapi juga hal non-fisik lainnya. Terdapat empat elemen abstrak pembentuk badan:
- Unsur angin
- Unsur api
- Unsur air
- Unsur tanah
Keempat elemen abstrak tersebut bergabung dalam komposisi tertentu sehingga membentuk atom, sel, jaringan, organ dan manusia seutuhnya. Energi pembentuk badan berasal dari genetik orang tua, makanan, lingkungan, serta perbuatan dari pikiran/gerakan badan.
Dengan mengenali lebih dalam mengenai diri kita, harapannya kita lebih mampu dalam mengelola diri kita sehingga menciptakan “Pikiran Harmonis”.