Wilayah Wallacea merupakan daerah yang kaya, tetapi mengapa nelayannya masih miskin?
Pengeluaran lebih besar dari pendapatan dan terlilit hutang melatarbelakangi Seri Pelatihan Nelayan Cerdas Keuangan Ekonomi Pesisir yang dilaksanakan 2 batch (pagi dan siang) setiap sesinya. Fakta tersebut berdasarkan riset narasumber Mardiyah, Hannah Asa Indonesia. Ia tidak hanya menemukan masalah, tetapi juga memberikan solusi.
Langkah pertama untuk mengatasi pengelolaan keuangan yang tidak tertata baik adalah membangkitkan kesadaran. Baru kemudian, kemandirian bisa dibangun. Rabu, 24 Juli 2024, narasumber mengajak Komunitas dan Nelayan Pesisir Wallacea untuk menetapkan tujuan jangka pendek, panjang, dan menengah. Pelatihan sesi yang berjudul Membangun Kemandirian Keuangan Nelayan Pesisir Wallacea ini pun membentangkan cara membuat anggaran (budgeting).
Mardiyah juga menjelaskan strategi-strategi dalam mengatur rencana keuangan nelayan, yang terdiri dari :
Financial Planning;
Implementasi;
Monitoring dan evaluasi;
Financial check up.
Sesi kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi. “Apa tips dan trik mengelola keuangan dalam periode waktu yang cepat?” tanya Davidson Rato, Karsa Institute. Pertanyaan lain pun muncul dari Fatmawati Puspa Wijaya “Apa yang menjadi kendala ketika melatih perencanaan anggaran kepada nelayan?” Selain tanya-jawab, ada juga peserta yang berbagi pengalaman, yakni Linda Biki, tentang asuransi. Padahal asuransi masuk di materi sesi selanjutnya, namun menjadi bagian dari perencanaan keuangan yang dipersiapkan di awal.
Mardiyah, sang narasumber, usai menjawab pertanyaan, ia memberikan “kartu kontrol” untuk menjaga cash flow kepada peserta. Untuk apa sih kartu kontrol tersebut?
Yuk, tonton video ini !