Kamis, 12 Desember 2024 sesi lanjutan masih bersama Puspa Dewy, seorang aktivis perempuan yang sudah memiliki pengalaman selama 17 tahun membela hak-hak perempuan. GEDSI adalah komitmen menuju masa depan yang inklusif. Dengan integrasi GEDSI dalam berbagai sektor, kita dapat mewujudkan dunia yang lebih adil bagi semua. Narasumber mengajak peserta bagaimana Tantangan dan Strategi Implementasi dalam GEDSI.
Dilihat bahwa kasus ketidakadilan ini ternyata juga terjadi di berbagai negara, bukan hanya Indonesia. Dikutip dari Global Citizen pada tahun 2023 terdapat beberapa fakta mengejutkan:
1. Lebih dari 380 juta perempuan dan anak perempuan hidup dalam kemiskinan ekstrem
2. 12 juta anak perempuan di bawah usia 18 tahun menikah setiap tahu
3. Jumlah perempuan dan anak perempuan yang mengungsi secara paksa lebih banyak daripada sebelumnya
4. 130 juta anak perempuan tidak bersekolah di seluruh dunia
5. Perempuan menanggung miliaran jam pengasuhan anak tanpa upah di seluruh dunia
Mengapa penting Integrasi GEDSI dalam program?
Narasumber menjelaskan bahwa GEDSI adalah prasyarat untuk meningkatkan proses pembangunan dengan menempatkan keprihatinan sosial di garis depan intervensi: GEDSI berkomitmen pada prinsip No One Left Behind dan diterapkan sebagai strategi lintas sektoral. Integrasi GEDSI untuk mengatasi kesenjangan/ketimpangan dan ketidakadilan bagi kelompok-kelompok terpinggirkan dan berkontribusi untuk perubahan sosial.
Apa saja Tantangan dalam mengimplementasikan GEDSI?
Setelah melihat fakta mengejutkan yang dikutip di global citizen pada tahun 2023, bahwa perjuangan kita masih menghadapi tantangan untuk bisa mewujudkan keadilan sosial baik sistem sosial dan negara. beberapa tantangannya, meliputi:
1. Buta/netral
2. Sensitif
3. Responsif
4. Minim lokasi pendanaan
5. kebijakan dan aksi-aksi
Selanjutnya kita dapat melihat apakah memainstreaming GEDSI sudah terjadi atau belum. berikut adalah prinsip-prinsip dalam memainstreaming GEDSI, yaitu:
1. Dukungan politik dan kepemimpinan
2. Mekanisme struktural dan fungsi dalam menjalankan mainstreaming GEDSI
3. Sumber Daya Manusia yang mengimplementasikan Analisa dan mainstreaming GEDSI
4. Adanya alokasi pendanaan dalam menjalankan GEDSI
5. Ada data terpilah
Pada saat sesi diskusi, Tarmidzi dari Fitra Riau bertanya “Terkait komitmen kebijakan di tingkat daerah, apakah ada mandatori komitmen kebijakan anggaran bagi pembangunan inklusif dan responsif GEDSI di daerah?”
Selanjutnya, Noviyanti dari LTKL yang bertanya, “menurutku GEDSI belum populer di semua kalangan. Jika sudah menerapkan GEDSI, adakah goals akhir untuk semua orang dan apa keuntungan bagi lembaga yang sudah menerapkan, serta apa saja strategi dan tantangannya ketika sudah menerapkan GEDSI?” Pertanyaan Novi dari LTKL ini memicu keaktifan peserta untuk berdiskusi.
Teman-teman penasaran tanggapannya seperti apa? Yuk, tonton video ini!