Tidak sedikit kampanye sosial yang tersebar di media sosial, baik yang berhasil maupun yang tidak. Sebelum menjalankan kampanye, kita mesti tahu metode untuk mengukur dampak positif bahkan negatifnya. Pertanyaannya, mengapa hal ini penting?

Nah, topik tersebut diangkat oleh Emilia Tiurma Savira, Impact Measurement Enthusiast dari Indika Foundation dan Siti Fatimah Ayuningdyah, Sponsorship Outreach Manager Campaign.com, saat  Workshop #3 Revolusi Digital Kampanye Sosial, Jumat, 1 April 2022.

Emilia bilang, “Jumlah follower yang banyak atau penggunaan tools yang canggih, belum tentu menentukan keberhasilan kampanye sosial.”

“media sosial hanya salah satu cara saja, tidak semua hasil dilihat dari hape,” sambungnya.

Hal pertama yang penting dilakukan adalah menentukan apa (what), siapa (who), dan mengapa (why), baru bagaimana (how). Misalkan, kampanye apa yang akan dilakukan; siapa targetnya; dan mengapa kampanye tersebut penting untuk mereka, bukan organisasi. Metode ini sama dengan yang digunakan untuk pembuatan konten. Dan kita harus yakin—biasanya yang masih bingung dengan “how”, berarti masih belum jelas what, who, dan why-nya.

Lantas, apa kaitan antara kampanye dan monitoring serta evaluasi? Menurut Emilia, pembicara pelatihan kali ini, monitoring dapat mengukur target atau tujuan, mendapatkan respon positif atau negatif, kampanye harus dilanjutkan atau tidak. Evaluasi sendiri tujuannya untuk melihat apakah kampanye tersebut membawa perubahan, entah itu dari segi perilaku maupun kebijakan, tergantung dari tujuan kampanye.

Seperti target jumlah orang yang tanda tangan  dan besaran dukungan yang diharapkan, bisa diukur melalui alat ukur yang digunakan di website organisasi. Berapa kali yang melihat, satu orang bisa berapa  kali melihat. Kalau sudah beberapa kali, berarti  orang tersebut tertarik.

Monitoring media sosial bisa dilihat dari reach, impression, dan engagement, juga conversion to click dan conversation. Percakapan perlu monitor. Lantas, apa yang dievaluasi? Dibagi beberapa hal, yakni: return visit; sign up; upload foto; jumlah yang berdomasi;  dan active promoter.

Sedangkan, monitoring non-medsos, misal: dukungan stakeholders kunci, bisa juga pelaku, dan page views.

Sesi selanjutnya, Siti Fatimah Ayuningdyah, fasilitator workshop, menekankan pentingnya hasil monitoring dan evaluasi untuk investor atau pihak sponsor, apakah hasil kampanye memberikan dampak positif atau tidak. Jika mereka puas, tidak menutup kemungkinan, mereka akan kembali membantu program kampanye kita.

Masih banyak lagi, pengetahuan dan strategi berkampanye sosial di digital yang dibagikan narasumber. Padat tapi mudah dipahami. Terima kasih Campaign.com, sampai jumpa di lain waktu.