Yosep Suprayogi bilang, “Visual dapat meningkatkan keinginan membaca sampai 80%.” Pada dasarnya, manusia itu spesies visual, jadi senang dengan sesuatu yang lebih menarik atau menonjol dibandingkan teks. Wajar saja kalau laporan juga butuh gambar, salah satunya dalam bentuk infografis. Lantas, bagaimana mengubah data jadi informasi yang menarik dan mudah dipahami?

Selasa pagi rasa es Shanghai, banyak isinya dan menyegarkan, begitulah serial pelatihan laporan efektif sesi keempat pada tanggal 29 Maret 2022. Sebenarnya, belajar infografis bisa dari YouTube, tapi belum tentu materi yang diberikan seperti kuliah desain, apalagi yang berhubungan dengan laporan organisasi atau penelitian.

Yosep, pengajar pelatihan kali ini, membahas bagaimana mengemas data dan 4 langkah infografis. Urusan data, Yosep membagi kelompok informasi ke dalam kuadran yang biasa digunakan para jurnalis, terdiri dari:  data tidak penting dan tidak menarik, tidak penting dan menarik, penting tapi tidak menarik, serta  penting dan menarik. Fungsi kuadran tersebut  memudahkan  kita memilah dari banyaknya data yang diperoleh, untuk ditampilkan pada infografis.

Sebelum melangkah membuat infografis, kita perlu tahu bagaimana visual bekerja secara menarik dan tidak menarik:

  1. 1. Ketika mengubah informasi atau data menjadi visual, tetap menggunakan bahasa verba.
  2. 2. Harus ada judul. Usahakan judul yang “terang menderang”.  Penulisan pada judul ditonjolkan dengan warna huruf yang berbeda. Judul bisa menggunakan bahasa pelesetan, misal Kolesterol jadi KolesTelur.
  3. 3. Harus ada penjelasan, tidak perlu panjang.

Selain di atas, kita harus mengetahui ragam bentuk grafis. Jadi, nggak akan berlama-lama menentukan jenis apa yang akan digunakan.

Saat siang, pengajar menunjukan bagaimana  kelebihan infografis yang bisa dipakai dalam bentuk tulisan apa pun, contohnya buku. Masih terkait data, ia mengingatkan bahwa data perlu disortir dan kita mesti memiliki kerendahan hati, tidak semua data bisa ditampilkan.

Berikut tahapan membuat infografis:

  1. 1. Ide,
  2. 2. Menetapkan angle dan outline,
  3. 3.Menetapkan bagaimana menceritakannya,
  4. 4. Menetapkan jenis grafis,
  5. 5. Melengkapi elemen visual atau narasi.
  6. Dalam menyiapkan data, harus perhatikan apakah data yang ditampilkan menunjukan tren, peringkat, pola, perbandingan/versus; apakah dalam artikel ada proses, bagan, dan area; apakah ada narasi yang disiapkan berupa poin-poin.

Tidak ada ilmu yang sia-sia, apa pun profesinya, semua pengetahuan bisa dipelajari dan diambil manfaatnya. Terima kasih Tempo Institute.