Pada hari Rabu, tanggal 18 Agustus 2021, Yayasan Penabulu kembali menyelenggarakan pelatihan daring bertemakan penggalangan dana secara digital, dengan judul “Pemanfaatan Iklan Digital untuk Memaksimalkan Upaya Penggalangan Dana.” Sesi pelatihan ini merupakan sesi ketiga dan terakhir dari serial Pelatihan ”Digital Fundraising” yang diselenggarakan oleh Program Lingkar Madani – Yayasan Penabulu bekerjasama dengan Kitabisa.com. Materi terakhir ini merupakan materi pelengkap dan support atas materi dari dua sesi pelatihan sebelumnya.
Pelatihan dibawakan oleh Marsudi Wijaya—biasa dipanggil dengan nama singkat Didi—sebagai Pemateri, beliau merupakan Head of Performance Marketing di Kitabisa.com.
Didi sebagai Pemateri lebih senang dianggap sebagai ”teman diskusi” daripada disebut sebagai Narasumber, oleh karena itu Didi meminta dan berharap agar sepanjang sesi para peserta lebih aktif dan suasana kelas interaktif, tidak ada batasan untuk tanya jawab dalam sesi, baik melalui raise hand dan open mic maupun melalui chat box dan Q&A.
Sesi diawali dengan permintaan agar peserta membuka aplikasi menti.com, lalu interaksi dilakukan dengan membahas beberapa hal, di antaranya: berbagi feeling (suasana hati) dengan simbol, perkenalan diri dan lembaga serta job description masing-masing; apakah nama email telah sesuai dengan nama lembaga/organisasi (namakamu@namalembagamu); apakah lembaga telah memiliki akun media sosial; apakah lembaga telah memiliki situs resmi (website); apakah lembaga pernah membuat/menjalankan iklan; jika sudah pernah beriklan, di media apa; apakah pernah mendengar tentang ”Google Ads Grant”; dan apa ekspektasi peserta pada sesi kali ini.
Didi kemudian mulai masuk pada materi dengan pembahasan tentang 4 strategi memulai penggalangan dana yang terdiri dari; (a) Motivation, (b) Story, (c) Channel, (d) Network, yang pada gilirannya diharapkan juga dapat menyesuaikan dengan ”Momentum”.
Dan 4 aspek lain dari “the most effective activation initiatives based on selected variables”:
- a + b + c = Ads
- a + c + d = P2P Events
- a + b + d = Influencers
- a + d = Peer-Fundings
Dan materi pada sesi ini akan fokus pada inisiatif atas iklan berbayar (a + b + c = Ads).
Lalu 3 hal utama yang harus disiapkan sebelum melakukan promosi/marketing/branding, dengan apa yang disebut 3P adalah: (1) Produksi, (2) Pendistribusian, dan (3) Pengukuran.
Measurement (Pengukuran) menjadi sangat menentukan, contoh pada iklan yang bisa bagus, termasuk tujuan, gambar, warna dan hal-hal lainnya, sebab: ”if you can not measure it, you can not improve it”—Peter Drucker, 1909-2005.
Sebelum mengukur, tentukan tujuan (objective), dan pada konteks Ads terdiri atas awareness, traffic dan conversion. Sebelum menentukan tujuan (objective), tentukan dahulu channel iklan yang sesuai, contoh pada Facebook Ads, Tiktok Ads, Google Ads. Lalu bagaimana cara menentukan channel iklan yang tepat, dapat dengan visualisasi: (1) pembeli belum memutuskan akan membeli apa, maka kita yang menawarkan; atau, (2) pembeli sudah memutuskan untuk membeli apa, namun belum memutuskan brand/merk yang mana.
Struktur iklan seringnya berbeda istilah namun sama pengertiannya, contohnya pada penggunaan istilah objective, targeting, dan content berbanding dengan awareness, consideration, dan conversion.
Pengukuran efektivitas iklan dapat dilihat dari funnel ads sebagai objective yang dianggap penting, karena dalam tim butuh ”clarity and improvement”, kaitannya juga dengan ”team content”. Funnel Ads sebagai measurement team indicator dalah hal yang dapat dikontrol dan diperbaiki untuk meningkatkan performa iklan, program sangat penting namun marketing pun sama pentingnya.
Selanjutnya pemateri menekankan pentingnya penggunaan “conversion tracking”, karena tanpa itu ”iklan akan boncos”. Maka pada pengelolaan website disarankan untuk menggunakan Google Analytics, dan contoh pemasangannya dengan cara: buka Chrome Ads On, ke Google Tag Managers, lalu Tag Assistent Legacy, Ad di Browser, Default Install, Enable, Reload, Result Tag Analytics.
Pada kesempatan berikutnya, Pemateri sekaligus membantu menganalisa masing-masing website lembaga/organisasi peserta, kemudian memberikan masukan untuk semua alamat website tersebut dengan menggunakan Google Analytics.
Berikutnya pemateri kembali melakukan brainstorming terkait bentuk lembaga/organisasi peserta. Kemudian berbagi informasi dan solusi ketika ketika OMS tidak memiliki budget iklan dan lalu apa yang dilakukan. Salah satu solusi yang memungkinkan diakses adalah voucher gratis sebesar 10.000 Dollar AS atau setara dengan Rp150.000.000 per bulan. Didi juga membekali pemahaman peserta tentang bagaimana cara memperolehnya, termasuk menginformasikan seabrek syarat-syarat yang harus dipenuhi.
Informasi lain yang juga disampaikan Pemateri adalah mengenai penggunaan Google Workspace yang dapat menjadikan email peserta terkesan menjadi lebih profesional sebab selain dapat menggunakan nama pribadi dan nama lembaga sebagai alamat email (namakamu@namalembagamu.com), namun dapat pula menampung hingga 2.000 akun email. Bagaimana akses Techsoup Indonesia untuk Google for Non Profit, enam langkah untuk mendapatkan Google Ads Grant gratis, jasa manajemen Google Ads Grant Management (contoh. Ranks Monster, dll).
Sesi Pemateri ditutup dengan penawaran untuk konsultasi terkait materi sekiranya peserta merasa masih diperlukan pendalaman, termasuk bantuan jasa paket Google for Non Profit Management dengan pembiayaan maksimal sebesar Rp10.000.000 sudah termasuk website OMS, landing page, email lembaga/organisasi, dll.
Pelatihan yang diikuti oleh 22 orang peserta dari 10 organisasi ini ditutup oleh David dengan mengingatkan pengisian polling, info kegiatan Coaching/Klinik, ucapan terima kasih atas partisipasi aktif seluruh peserta, sharing ilmu/pengetahuan dan pengalaman oleh Pemateri, dan diakhiri dengan foto bersama.